Rabu, 27 Juni 2012

Sikap Dokter Terhadap Pasien

Sikap Dokter Terhadap Pasien
Banyak masalah yang dihadapi oleh individu yang terlibat dalam perawatan kesehatan berhubungan dengan sikap pasien atau klien. Sepertinya sudah jelas untuk menyatakan sikap seseorang adalah komponen yang sangat penting dalam perilaku kesehatannya, yang kemudian di asumsikan bahwa ada hubungan langsung antara perilaku dan sikap seseorang. Sikap positis seseorang terhadap kesehatan kemungkinan tidak otomatis berdampak pada perilaku seseorang menjadi positif, tetapi sikap yang negatif terhadap kesehatan hampir pasti dapat berdampak negatif pada perilakunya.

Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak (G.W.Alpat,1925). Keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang di atur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.

            Ada 3 komponen pendukung sikap, yaitu :
1.      Komponen afektif. Komponen ini berhubungan dengan perasaan dan emosi tentang seseorang atau sesuatu. Sebagai contoh kita bisa saja suka atau tidak suka pizza, atau kita suka atau tidak suka dengan perdana mentri.
2.      Komponen kognitif. Sikap tentunya mengandung pemikiran atau kepercayaan seseorang atau sesuatu objek. Kita kadang berfikir bahwa pizza itu menggemukan, kita kadang percaya atau tidak percaya kata-kata yang diucapkan perdana mentri.
3.      Komponen perilaku. Sikapa terbentuk dari tingkah laku seseorang dan perilakunya. Sehingga kita dapat memakan pizza atau manolaknya, sama keadaanya, kita menyalakan televisi atau mematikannya pada saat perdana mentri muncul di televisi.

Sikap kadang tidak selalu ekstrim. Kadang-kadang, seseorang tidak dapat memutuskan apakah ia suka atau tidak suka. Kekuatan sikap tergantung dari banyak faktor, faktor yang terpentinga adalah faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap.

Menurut Notoatmodjo (2003) sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni :
a.       Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
b.      Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.
c.       Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain tetangga, saudaranya, dsb) untuk menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri.
d.      Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko.
                                                                                    
Sifat Sikap
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif:
  1. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.
  2. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. (Purwanto,H. 1998)
Ciri-ciri sikap adalah :
1.      Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenetis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.
  1. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan karena itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.
  2. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
  3. Obyek sikap itu merupakan satu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
  4. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan, Sifat iniah yang membedakan sikap dari kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang. (Purwanto,H. 1998)
Pertumbuhan sikap dan faktor yang mempengaruhi sangat di tentukan oleh :
-          Kepribadian (personality).
Menurut M.A.W Bouwer kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
-          Intelegensi
Menurut Edward Thorndike adalah kemampuan individu untuk memberikan repon yang tepat (baik) terhadapa stimulasi yang diterimanya.
-          Minat
Menurut Harlock (1993) minat adalah sumber motivasi seseorang untuk mendorong seseorang melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih.

Sikap dapat berubah karena pengalaman (hasil pendidikan). Sikap dapat di pelajari, dibentuk dan akan mencerminkan kepribadian seseorang.
Bagaimana dengan sikap seorang dokter ?
Seorang dokter harus bersikap baik, matang atau dewasa. Adalah cermin empuh kepribadian, jangan bersikap apatis, tidak peduli dan jangan ambisius.

Menurut New Comb (1978) sikap dapat digambarkan sebagai berikut :
1.      Nilai. Nilai yang menunjukan konsistensi organisasi tingkah laku.
2.      Sikap. Komponen sikap yang terdiri dari kognitif, afektif dan tingkah laku.
Dorongan sikap terdiri dari :
1.      Kognitif : kepercayaan seseorang yang didapat dari proses berfikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan kognitif adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.
2.      Afektif : yang berkitan dengan sikap dan nilai yang mencakup watak dan perilaku.
3.      Kohesi : daya tarik seseorang terhadap sesuatu yang dapat meningkatkan motivasi.

Untuk dapat merubah sikap diperlukan suatu harapan dan diinginkan dalam hal ini individu senantiasa memperhatikan harapan yang di inginkan dari pihak lain.
Fungsi sikap :
1.      Sebagai instrumental
2.      Pertahanan diri
3.      Penerimaan objek, ilmu serta memberi arti
4.      Nilai ekspresif
5.      Sosial adjustment
6.      Eksternatisasi
7.      Aktivfitas adaptif dalam memperoleh informasi

Dalam bersikap tidak selalu dapat menyesuaikan (mengalami) maladaptif atau mal adjustment. Untuk mempertahankan dirinya dalam berkompensasi terhadap mal adjustment individu berperilaku  pengganti yaitu :
1        Kompensasi :  untuk mengambil perhatian orang lain
2        Simpati : rasa tertarik
3        Sublimasi : sikap untuk sesuai dengan keadaan yang bisa diterima oleh orang lain
4        Rasionalisasi : sikap yang masuk akal tidak berlawan dengan pendapat orang lain
5        Identifikasi : kita mengambil cara-cara orang lain dan kita aplikasikan
6        Proyeksi : melempar kesalahan kita pasda orang lain
7        Antipati : sikap tidak senang
8        Fantasi : sikap dengan hayalan

Seorang dokter perlu melakukan komunikasi yang efektif  terhadap pasien, diantaranya :
1.      Respect yaitu sikap menghargai individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan
2.      Emphaty yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi ysng dihadapi orang lain.
3.      Audible yaitu dapat didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
4.      Clarity yaitu kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulakan interpretasi atau  penafsiran yang berlaianan
5.      Hamble yaitu sikap rendah hati
                    
Sikap dokter yang harmonis :
1.      Tanggung jawab
2.       Sabar
3.      Terampil / cekatan
4.      Cerdas / cakap
5.      Loyal
6.      Optimis
7.      Kasih sayang
8.      Rendah hati
9.      Tersenyum
10.  Supel
11.  Rela
12.  Toleransi
13.  Simpati
14.  Tidak mudah kaget / terkejut
15.  Tidak takut kebenaran
16.  Tidak mudah tersinggung
17.  Cinta sesama
18.  Suka menolong
19.  Gembira
20.  Tidak kesal dan sesal
                                                          










Tidak ada komentar:

Posting Komentar